Ada ungkapan yang berbunyi
"kencing manis tidak pernah datang sendiri. Dia akan mengundang
teman-temannya". Hubungan antara DM dengan komplikasi yang ditimbulkan
merupakan hubungan sebab-akibat. Artinya untuk mengatasi komplikasi yang ada,
maka harus dibereskan terlebih dahulu penyebabnya, yaitu penyakit diabetes.
Meskipun penyebabnya sudah bisa diatasi, tidak serta merta komplikasi yang
timbul akan hilang dengan sendirinya. Hal ini sangat tergantung dari tingkat
keseriusan komplikasi tersebut.
Bila komplikasi yang terjadi
masih dalam tahap awal, biasanya seiring dengan terkontrolnya DM maka
komplikasi akan sembuh dengan sendirinya. Sebagai contoh, gangguan yang terjadi
pada mata akan hilang dengan sendirinya bila penderita hasil mengontrol kadar glukosa
darah ke batas normal. Namun jika gangguan mata sudah berada pada tingkat
terjadi kebutaan, maka mata akan tetap menjadi buta walaupun kadar glukosa
darah bisa dinormalkan. Dengan kata lain, komplikasi ini telah menjadi penyakit
yang berdiri sendiri.
Jika didasarkan pada awal
kemunculan dan lama perjalanannya, komplikasi diabetes dapat digolongkan
menjadi komplikasi mendadak (akut) dan komplikasi menahun (kronis). Terdapat
beberapa kelainan yang mendasari komplikasi kronis, yaitu makroangiopati diabetik
(kelainannya di pembuluh besar), mikroangiopati diabetic (kelainan pada
pembuluh darah kecil-halus), dan neuropati diabetik (kelainannya terdapat pada
saraf).
No comments:
Post a Comment